MENARIK mencermati perjalanan karir band yang kini bernama d'Masiv [dulu Massive]. Awal karir bermusik yang cuma senang-senang seperti layaknya anak-anak band mula-mula, kemudian jadi jagoan festival dengan mengusung progresif-rock, dan bermuara jadi band rekaman dengan liku pop yang [ternyata] jadi kental.
Semua itu "gara-gara" Rian [vokal], Riki [gitar], Rai [bass], Rama [gitar] dan Wahyu [drum] menjadi kampiun di perhelatan nasional mencari band-band jualan di industri pop. Resikonya, d'Masiv nggak bisa bereksplorasi dengan skill dan memainkan musik yang njlimet. Pop saja!
INI terasa sekali dalam album perdananya yang diberi titel 'PERUBAHAN'. Band ini bertransformasi menjadi band pop yang 'untungnya' punya sisi lain yang bisa dijual. Apa itu?
Simaklah single pertamanya 'Citan Ini Membunuhku' yang sudah wira-wiri di radio dan televisi. Jujur saja, meski secara karakter vokal, Rian kuat banget di track lambat ini, tapi 2-3 tahun terakhir "kuping-meleleh" dibombardir tipikal lagu seperti ini. Sekedar catatan: d'Masiv punya style "halus" di musikalitas lagu ini. Bedanya, Rian memberi aksen "laki-laki" pada vokalnya.
Model-model lagu "pasar" ini masih dibuat juga di track 'Merindukanmu'. Dengan sedikit part-prat rock-ballad, d'Masiv tampaknya "kompromi habis-habisan" dengan tipikal tembang seperti ini. Salah? Loh ya tidak, itu resiko masuk industri yang mengagungkan "kuantitas" kok.
Kemudian mencoba menggelontor dengan pop 'rica-rica' beraroma dance, tapi tetap dengan ornamen rock yang coba-coba dipadupadan dengan vokal serah Rian. Bagus? Sayangnya, tidak! d'Masive seperti band kafe yang coba bersenang-senang saja saat dapat kesempatan bikin album. Ini track paling tidak "bernyawa" tampaknya.
Ornamen sejenis juga muncul di track berjudul 'Sebelah-Mata' yang terdengar riang dan melompat-lompat. Ada riff gitar Riki dan Rama yang coba menyelusup dengan nakal memakai idiom rock. Agak susah memang mematikan 'roh" rock yang kental mereka pegang, tapi yah apa boleh buat, mereka kudu ngerem dengan maksimal.
satu lagi, kualitas rekamannya kok rada "mendem" ya? Denger-dengar, mixingannya nggak maksimal? Nguber target karena sudah diuber perhelatan yang sama tahun 2008 ini? Entahlah, tapi itulah resiko band yang jadi juara kompetisi tahunan. Album ini bukan karakter d'Masiv yang tulus, tapi karakter pedagang yang buru-buru cari untung. Mereka masih bisa lebih kok....[joko/foto: musica-studio]
Rabu, 19 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar